Selasa, 08 Maret 2016

Psikologi Manusia

Manusia lanjut dalam pendangan orang adalah manusia yang sudah tidak produktif  lagi. Kondisi fisik rata-rata sudah menurun , sehingga dalam kondisi yang sudah uzur ini berbagai penyakit siap untuk menggerogoti mereka. Dengan demikian, di usia lanjut ini terkadang muncul semacam pemikiran bahwa mereka berada pada sisa-sisa umur menunggu datanganya kematian.
            Kajian psikologi berhasil mengungkapkan bahwa di usia melewati setengah baya atau lansia, arah perhatian mengalami perubahan yang mendasar. Bila  sebelumnya perhatian diarahkan pada kenikmatan materi dan duniawi, maka peraihan ke usia tua ini, perhatian lbih tertuju kepada upaya menentukan ketenangan batin. Sejalan dengan perubahan itu, maka masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan akhirat mulai menarik perhatian mereka untuk tetap mengingat Allah saw.
            Pada usia senja ini, lazimnya manusia masih ingin memperoleh pengakuan kejayaan dan prestasi msa lalu yang pernah dicapainya. Tetapi setelah kejayaan itu lepas, baik karena pensiun ataupun tiadak aktif lagi dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan. Bila selama karir kepegawaiannya ia pernah menjadi pejabat, maka setelah pensiun ia sama sekali tidak memiliki kekuasaan lagi. Perintah dan ucapan telunjuknya sudah hambar, karena sudah kehilangan anak buah dan bawahan.
            Perlakuan yang dianjurkan dalam islam terhadap manusia usia lanjut  dianjurkan untuk seteliti dan setelatin mungkin. Perlakuan terhadap orang tua yang berusia lanjut dibebankan kepada anak-anak mereka, bukan kepada panti asuhan , termasuk panti jompo. Perlakuan terhadap orang tua menurut tuntutan islam berawal dari rumah tangga. Allah menyebutkan pemeliharaan secara khusus orang tua yang sudah lanjut usia dngan memerintahkan kepada anak-anak mereka untuk memperlakukan kedua orang tua mereka dengan kasih sayang.
Pedoman memberi perlakuan yang baik terhadap kedua orang tua. Firman Allah :
“ jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
Selanjutnya firman Allah yang menyatakan:
Kasihilah keduanya sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil.
Perlakuan kepada kedua orang tua dengan baik dikaitkan sebagai keajiban agama. Menurut Ibnu Abbas, Rasul Allah pernah mengatakan:
“Barang siapa membuat ridha kedua orang tuanya  diwaktu pagi dan sore, maka ai pun

mendapat dua pintu surga yang terbuka, dan jika membuat ridha salah-satu di antaranya maka akan terbuka satu pintu surga. Barang siapa di waktu soredan pagi membuat marah kedua orag tuanya, maka ia mendapat dua pintu neraka yang terbuka. Jika membuat marah salah-satu diantaranya, maka terbuka untukanya satu pintu neraka”.
            Islam mengajarkan bahwa dalam perkembangannya manusia mengalami penurunan kemampuan sejalan dengan pertambahan usia mereka.
“Barang siapa kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkannya”.
            Dari penjelasan di atas tergambar bagaimana perlakuaan terhadap manusia usia lanjut menurut islam. Manusia usia lanjut di pandang tak ubahnya seorang bayi yang memerlukan pemeliharaan dan perawatan serta perhatian khusus dengan penuh kasih sayang. Perlakuan yang demikian itu tidak dapat di wakilkan kepada siapapun, melainkan menjadi tanggung jawab anak-anak mereka. Perlakuan yang baik dan penuh kesabaran serta kasih sayang dinilai sebagai kebaktian. Sebaliknya, perlakuan yang tercela dinilai sebagai kedurhakaan.
            Penjelasan ini menunjukan bahwa perlkuan terhadap manusia usia lanjut menurut islam merupakan kewajiban agama maka sangat tercela dan di pandang durhaka bila seorang anak tega menempatkan orang tuanya ditempat penampungan atau di panti jompo. Alasan apapun tak dapat diterima bagi perlakuan itu.[1]



[1] Jalaluddin, Psikologi Islam, jakarta: PT.Radjagrafindo Persada,2008. Hal. 113-120

Tidak ada komentar:

Posting Komentar