A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi atau penilaian berarti
tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas evaluasi adalah suatu
proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Untuk lebih
memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi, maka dapat dikatakan
bahwa :
1.
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses
sistematis ialah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan
yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir
program setelah program dianggap selesai.
2.
Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang
menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam hal ini berkaitan dengan
perilaku, penampilan, hasil ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan
sebagainya.
3.
Dalam setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Hal ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu creteria
tertentu sebagai acuan dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.
Berkaitan dengan bimbingan dan
konseling, maka yang dimaksud dengan evaluasi bimbingan dan konseling
adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat
kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada criteria atau
patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling
(Juntika, 2005: 57)
B.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian
guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1)
Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2)
Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3)
Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4)
Untuk memilih siswa yang sudah berhak meniggalkan sekolah dan sebagainya.
b.
Penilaian berfungsi diagnostik
Bila alat yang digunakan dalam penilaian
cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa. Di samping itu, di ketahui pula sebab-musabab kelemahan itu.
Sehinggga dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis
kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
c.
Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Setiap siswa sejak lahir telah
membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila
disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena
keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual
kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat
melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan,
digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang
sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
1.
Bagi siswa:
Siswa
dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru.
2.
Bagi guru:
a.
Guru akan mengetahui siswa-siswa mana yang sudah
menguasai bahan pelajarannya.
b.
Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan
sudah tepat bagi siswa.
c.
Guru akan mengetahui apakah metode yang diberikan
sudah tepat atau belum.
3.
Bagi sekolah:
a.
Dengan evaluasi dapat diketahui kondisi belajar yang
dilangsungkan di sekolah.
b. Informasi guru
tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah dapat merupakan bahan pertimbangan
bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan dating.
c.
Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke
tahun dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah
sudah memenuhi standart atau belum. Pemenuhan standart akan terlihat dari
bagusnya angka-angka yang diperoleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar